Profil Desa Nanggulan
Ketahui informasi secara rinci Desa Nanggulan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Nanggulan Cawas Klaten yakni desa agraris seluas 1,849 km$^2$ dengan 2.363 jiwa, dikenal subur untuk komoditas padi dan sayuran. Desa ini melestarikan sejarah dari sesepuh Mbah Nanggul dan memiliki UMKM unggulan seperti rempeyek kacang, jenang manis,
-
Basis Agraris dan Sumber Daya Alam
Desa agraris dengan lahan subur di tengah persawahan dan perbukitan, menghasilkan komoditas utama berupa padi dan sayur-sayuran.
-
Pusat UMKM Kuliner
Memiliki sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang aktif, dengan produk unggulan berupa kuliner khas, yaitu rempeyek kacang, jenang manis dan keripik pisang.
-
Warisan Sejarah Sesepuh Desa
Asal-usul nama desa berasal dari tokoh Mbah Nanggul, yang diyakini sebagai cikal bakal pendiri desa, dengan makamnya yang terawat di Dukuh Nanggulan, menegaskan nilai sejarah dan tradisi.
Desa Nanggulan ialah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, yang menonjolkan kekayaan alam dan kekuatan ekonomi kerakyatan. Terletak di tengah hamparan persawahan dan dikelilingi perbukitan yang subur, Nanggulan memosisikan diri sebagai sentra agraris yang produktif dengan komoditas unggulan padi dan sayuran. Desa ini juga aktif dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menjunjung tinggi warisan sejarah yang terkait dengan cikal bakal pendirinya, yaitu Mbah Nanggul.
Kedudukan Geografis dan Struktur Administrasi
Desa Nanggulan memiliki luas wilayah sekitar kilometer persegi. Desa ini berada di Kecamatan Cawas yang secara umum terletak di sebelah tenggara ibu kota Kabupaten Klaten. Berdasarkan struktur administratif, Desa Nanggulan terbagi menjadi
Rukun Warga (RW) dan
Rukun Tetangga (RT), yang menunjukkan tata kelola komunitas yang terperinci. Desa ini terdiri dari beberapa dukuh utama, antara lain Gatak, Bulu, Nglesem, Nglengkong, Seban, Sidodadi, Surtakan, Ngrowo, Brumbung, dan Tunggak Kemasan.
Batas wilayah Desa Nanggulan secara spesifik berbatasan dengan beberapa desa di sekitarnya. Desa Karangasem berada di sebelah barat Nanggulan. Kedudukan Nanggulan yang dekat dengan jalan tembus (misalnya Jl. Tembus Barepan) yang mengarah ke wilayah lain seperti Gunung Kidul dan Sukoharjo turut meningkatkan aksesibilitas dan potensi perdagangan di desa ini.
Berdasarkan data profil desa yang tersedia, jumlah penduduk Desa Nanggulan tercatat sebanyak jiwa, yang terbagi dalam
Kepala Keluarga. Dengan luas wilayah
km$^2$ dan populasi
jiwa, maka kepadatan penduduk Desa Nanggulan ialah sekitar
jiwa per kilometer persegi. Angka ini mencerminkan kepadatan yang relatif ideal untuk desa agraris, yang didukung oleh lahan subur dan iklim sejuk.
Ekonomi Utama: Pertanian dan Potensi UMKM Kuliner
Perekonomian Desa Nanggulan sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian. Wilayah desa, yang dikelilingi oleh persawahan dan perbukitan dengan kondisi tanah yang subur, sangat ideal untuk kegiatan bercocok tanam. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi dan berbagai jenis sayur-sayuran. Keberhasilan di sektor ini menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap kondisi alam, menghasilkan sumber daya pangan yang berkelanjutan. Pola kehidupan masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai petani, di samping profesi lain seperti Pegawai Negeri Sipil (guru).
Selain pertanian, sektor perdagangan melalui UMKM menjadi potensi desa yang kuat. Beberapa produk UMKM kuliner telah dikenal sebagai unggulan desa. Produk-produk tersebut meliputi rempeyek kacang, jenang manis, dan keripik pisang. Keberadaan UMKM ini menunjukkan semangat kewirausahaan masyarakat dan potensi diversifikasi ekonomi di luar sektor primer. Pengembangan UMKM ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya melalui penguatan branding, pengemasan, dan perluasan jaringan pasar.
Sejarah Desa dan Nilai Kultural
Nama Desa Nanggulan memiliki akar historis yang kental. Kata "Nanggulan" diambil dari nama sesepuh desa, "Mbah Nanggul", yang diyakini secara turun-temurun sebagai cikal bakal pendiri desa. Makam Mbah Nanggul berada di Dukuh Nanggulan dan merupakan situs yang dihormati oleh masyarakat. Keberadaan tokoh pendiri ini memperkuat ikatan emosional dan identitas kultural desa.
Aspek sosial dan keagamaan di Nanggulan juga menunjukkan keragaman dan toleransi yang baik. Masyarakatnya terdiri dari berbagai latar belakang keyakinan, termasuk muslim abangan, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU). Hampir di setiap dukuh terdapat masjid, mengindikasikan kehidupan religius yang aktif dan terfasilitasi dengan baik. Kehidupan kental akan tradisi dan budaya yang masih dipertahankan hingga kini, mencerminkan masyarakat yang menjaga nilai-nilai luhur dan hidup dalam kerukunan.
Inovasi layanan publik juga menjadi perhatian, seperti pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang merupakan program Pemerintah Desa bekerjasama dengan Bidan dan Kader Kesehatan. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar yang terintegrasi di empat pos pelayanan yang terbagi di tiga kadus, menunjukkan komitmen desa terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial masyarakatnya.
